Assalamu'alaikum ladies.....
How about your friday??? hope Allah's blessing always given for we're..amin
this time,I post about who are our future husband????
wau,I really interest with this post..so I decided to share this for you all.
to add our knowledge...of course, we as women want to be together with people we love.even in heaven.
but only Allah know .. we can only pray and always closer to Allah..amin
so hope this article may be usefull...
happy watching ladies.. :-D
Mungkin diantara kita sering mendengar bahwa
kelak kaum laki-laki mukmin akan mendapat balasan di surga, para
bidadari yang cantik jelita, yang keindahan dan kecantikannya akal
manusia takkan sanggup mengungkapkannya, takpernah terlihat oleh mata,
takterdengar oleh telinga, bahkan tak terbersit dalam hati sekalipun.
Terus lalu para wanita mukmin mendapatkan apa..?? Bagaimana pula jika
suami didunianya tidak ikut masuk surga, apakah mereka mendapat
gantinya..? atau untuk yang meninggal sebelum menikah bagaimana pula..??
Berikut penjelasan dari sumber yang takdiragukan kebenarannya alquran
dan hadits berikut keterangan para ulama.(1)
Syaikh Abdullah bin Jibrin menjawab :Tidak bisa disangsikan bahwa kenikmatan Surga sifatnya umum untuk laki-laki dan perempuan.
Allah
berfirman: “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan” (Ali-Imran:
195).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam
surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (An-Nisa’: 124).
“Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang
mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki
dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki
dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut
(nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar”(Al-Ahzab: 35).
Allah
telah menyebutkan bahwa mereka akan masuk Surga dalam firman-Nya:
“Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh,
bertelekan di atas dipan-dipan” (Yasin: 56).
“Masuklah kamu ke dalam Surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan”(Az-Zukhruf:70).
Allah
menyebutkan bahwa wanita akan diciptakan ulang. “Sesungguhnya Kami
menciptakan mereka dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis
perawan” (Al-Waqi’ah: 35-36).
Maksudnya mengulangi penciptaan wanita-wanita tua dan menjadikan mereka perawan kembali, yang tua kembali muda. Telah disebutkan dalam suatu hadits bahwa wanita dunia mempunyai kelebihan atas bidadari karena ibadah dan ketaatan mereka. Para wanita yang beriman masuk Surga sebagaimana kaum lelaki. Jika wanita pernah menikah beberapa kali, dan ia masuk Surga bersama mereka, ia diberi hak untuk memilih salah satu di antara mereka, maka ia memilih yang paling bagus diantara mereka.
Perlu diketahui bahwa keadaan wanita di dunia, tidak lepas dari enam keadaan:
1. Dia meninggal sebelum menikah.
2. Dia meninggal setelah ditalak suaminya dan dia belum sempat menikah lagi sampai meninggal.
3. Dia sudah menikah, hanya saja suaminya tidak masuk bersamanya ke dalam surga, wal’iyadzu billah.
4. Dia meninggal setelah menikah baik suaminya menikah lagi
sepeninggalnya maupun tidak (yakni jika dia meninggal terlebih dahulu
sebelum suaminya).
5. Suaminya meninggal terlebih dahulu, kemudian dia tidak menikah lagi sampai meninggal.
6. Suaminya meninggal terlebih dahulu, lalu dia menikah lagi setelahnya.
Berikut penjelasan keadaan mereka masing-masing di dalam surga:
Perlu diketahui bahwa keadaan laki-laki di dunia, juga sama dengan keadaan wanita di dunia:
Di antara mereka ada yang meninggal sebelum
menikah, di antara mereka ada yang mentalak istrinya kemudian meninggal
dan belum sempat menikah lagi, dan di antara mereka ada yang istrinya
tidak mengikutinya masuk ke dalam surga. Maka,
wanita pada keadaan pertama, kedua, dan ketiga, Allah -’Azza wa Jalla-
akan menikahkannya dengan laki-laki dari anak Adam yang juga masuk ke
dalam surga tanpa mempunyai istri karena tiga keadaan tadi. Yakni
laki-laki yang meninggal sebelum menikah, laki-laki yang berpisah
dengan istrinya lalu meninggal sebelum menikah lagi, dan laki-laki yang
masuk surga tapi istrinya tidak masuk surga.
Ini berdasarkan keumuman sabda Nabi -Shallallahu
‘alaihi wasallam- dalam hadits riwayat Muslim no. 2834 dari sahabat Abu
Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-:
مَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبٌ
“Tidak ada seorangpun bujangan dalam surga”.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah- berkata
dalam Al-Fatawa jilid 2 no. 177, “Jawabannya terambil dari keumuman
firman Allah -Ta’ala-:
وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ. نُزُلاً مِنْ غَفُوْرٍ رَحِيْمٍ
“Di dalamnya kalian memperoleh
apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang
kalian minta. Turun dari Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 31)
Dan juga dari firman Allah -Ta’ala-:
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kalian kekal di dalamnya.” (Az-Zukhruf: 71)
Seorang wanita, jika dia termasuk ke
dalam penghuni surga akan tetapi dia belum menikah (di dunia) atau
suaminya tidak termasuk ke dalam penghuhi surga, ketika dia masuk ke
dalam surga maka di sana ada laki-laki penghuni surga yang belum menikah
(di dunia). Mereka -maksud saya adalah laki-laki yang belum menikah (di
dunia)-, mereka mempunyai istri-istri dari kalangan bidadari dan mereka
juga mempunyai istri-istri dari kalangan wanita dunia jika mereka mau.
Demikian pula yang kita katakan perihal
wanita jika mereka (masuk ke surga) dalam keadaan tidak bersuami atau
dia sudah bersuami di dunia akan tetapi suaminya tidak masuk ke dalam
surga. Dia (wanita tersebut), jika dia ingin menikah, maka pasti dia
akan mendapatkan apa yang dia inginkan, berdasarkan keumuman ayat-ayat
di atas”.
Dan beliau juga berkata pada no. 178, “Jika
dia (wanita tersebut) belum menikah ketika di dunia, maka Allah
-Ta’ala- akan menikahkannya dengan (laki-laki) yang dia senangi di
surga. Maka, kenikmatan di surga, tidaklah terbatas kepada kaum lelaki,
tapi bersifat umum untuk kaum lelaki dan wanita. Dan di antara
kenikmatan-kenikmatan tersebut adalah pernikahan”.
Adapun wanita pada keadaan keempat dan kelima, maka dia akan menjadi istri dari suaminya di dunia.
Adapun wanita yang menikah lagi setelah suaminya pertamanya meninggal, maka ada perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Sebagian ulama -seperti Syaikh Ibnu ‘Ustaimin- berpendapat bahwa wanita
tersebut akan dibiarkan memilih suami mana yang dia inginkan.
Ini merupakan pendapat yang cukup kuat,
seandainya tidak ada nash tegas dari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi
wasallam- yang menyatakan bahwa seorang wanita itu milik suaminya yang
paling terakhir. Beliau -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
اَلْمَرْأَةُ لِآخِرِ أَزْوَاجِهَا
“Wanita itu milik suaminya yang paling terakhir”. (HR.
Abu Asy-Syaikh dalam At-Tarikh hal. 270 dari sahabat Abu Darda` dan
dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah: 3/275/1281)
Dan juga berdasarkan ucapan Hudzaifah -radhiyallahu ‘anhu- kepada istri beliau:
إِنْ شِئْتِ أَنْ تَكُوْنِي زَوْجَتِي فِي
الْجَنَّةِ فَلاَ تُزَوِّجِي بَعْدِي. فَإِنَّ الْمَرْأَةَ فِي الْجَنَّةِ
لِآخِرِ أَزْوَاجِهَا فِي الدُّنْيَا. فَلِذَلِكَ حَرَّمَ اللهُ عَلَى
أَزْوَاجِ النَّبِيِّ أَنْ يَنْكِحْنَ بَعْدَهُ لِأَنَّهُنَّ أَزْوَاجُهُ
فِي الْجَنَّةِ
“Jika kamu mau menjadi istriku
di surga, maka janganlah kamu menikah lagi sepeninggalku, karena wanita
di surga milik suaminya yang paling terakhir di dunia. Karenanya, Allah
mengharamkan para istri Nabi untuk menikah lagi sepeninggal beliau
karena mereka adalah istri-istri beliau di surga”. (HR. Al-Baihaqi: 7/69/13199 )
Faidah:
Dalam sholat jenazah, kita mendo’akan kepada mayit wanita:
وَأَبْدِلْهَا زَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا
“Dan gantilah untuknya suami yang lebih baik dari suaminya (di dunia)”.
Masalahnya, bagaimana jika wanita tersebut
meninggal dalam keadaan belum menikah. Atau kalau dia telah menikah,
maka bagaimana mungkin kita mendo’akannya untuk digantikan suami
sementara suaminya di dunia, itu juga yang akan menjadi suaminya di
surga?
Jawabannya adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah-. Beliau menyatakan, “Kalau
wanita itu belum menikah, maka yang diinginkan adalah (suami) yang
lebih baik daripada suami yang ditakdirkan untuknya seandainya dia hidup
(dan menikah). Adapun kalau wanita tersebut sudah menikah, maka yang
diinginkan dengan “suami yang lebih baik dari suaminya” adalah lebih
baik dalam hal sifat-sifatnya di dunia (2).
____________
(1) Karenanya sebelum berpikir masalah ini, pikirkan dulu bagaimana caranya kita masuk surga.
(2) Maksudnya, suaminya sama tapi sifatnya menjadi lebih baik dibandingkan ketika di dunia.
Semoga kelak kita dikumpulkan bersama dengan istri dan anak-anak kita di surga. ..Amin
Ya Tuhan Kami, dan masukkanlah mereka ke dalam
syurga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang
yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan
keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana, (Qs Al Mu’min(40): 8)
Rujukan:
Fatawal Mar’ah 1/13 yang dinukil dalam Al-Fatawa
Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah,edisi bahasa Indonesia “Fatwa-Fatwa
Tentang Wanita 3″ cetakan Darul Haq, Dan Penjelasan Ustadz Abu Muawiah
So don't forget to always pray for the people we love ... hopefully we will gather again in heaven in God later ...amin :-D
sweet Hug,,
*yiyin*